Penyakit Kusta Dan Penanganannya Bersama Sasakawa Health Foundations (SHF)


Saat ini di Indonesia penyakit kusta masih menjadi masalah kesehatan karena menimbulkan masalah yang sangat komplek, bukan hanya dari segi medis tetapi meluas hingga masalah sosial, ekonomi dan budaya karena masih terdapat stigma dan diskriminasi di masyarakat terhadap penderita kusta dan keluarganya. Tentunya ini menjadi perhatian semua pihak untuk saling membantu dalam mengatasi permasalahan penyakit kusta dari semua segi yang ada.

Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran kolektif mengenai kusta diadakan talk show #SuaraUntukIndonesiaBebasKusta pada bulan juli 2023 lalu yang bertepatan dengan kunjungan dan diskusi Sasakawa Health Foundations (SHF) sebagai salah satu donor yang dihubungi oleh NLR, SHF sedang mengunjungi proyek PEP + NLR Indonesia di Jakarta dan Jawa Timur untuk mempelajari program PEP++ dan program kusta lainnya di Indonesia. Dalam talk show #SuaraUntukIndonesiaBebasKusta tersebut  dihadiri oleh para naraasumber yang inspiratif yaitu :
1. Ms. Aya Tobiki - Chief Program Officer, Hansen Disease Program, Sasakawa Health Foundations
2. Asken Sinaga - Executive Director NLR Indonesia
3. Ardi Yansyah - OYPMK & Ketua Permata Bulukumba 

Talk show tersebut dibawakan oleh Mbak Debora Tanya sebagai Host KBR dimana menurut beliau, kasus baru kusta mengalami stagnasi selama 10 tahun terakhir dengan jumlah yang sangat memprihatinkan mencapai 18.000 kasus dan tentunya sesuatu hal yang tidak bisa dianggap sepele, dengan jumlah kasus sebanyak itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus penyakit kusta tertinggi ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Apalagi penyakit kusta ini merupakan salah satu penyakit yang bisa menimbulkan disabilitas. Diketahui, akibat kusta pada tahun 2017 lalu menimbulkan disabilitas mencapai 6,6 juta per satu juta penduduk padahal pemerintah Indonesia mempunyai suatu target disabilitas kusta kurang dari satu orang per satu juta penduduk ini menunjukkan masih adanya masalah dalam penanganan penyakit kusta salah satunya terkait sosialisasi tentang kusta.


Dalam sesi talk show pagi itu, Ms. Aya Tobiki menuturkan Sasakawa Health Foundations ini berdiri sejak tahun 1974 untuk visinya bahwa manusia berhak atas nilai-nilai kemanusiaan untuk kesehatan lebih baik dan martabat kemanusiaan untuk semua sedangkan misinya yaitu mendukung atau memberi dukungan kepada orang-orang untuk meningkatkan kesehatan dan mengembalikan martabat manusia apapun. Dan bisa mencontoh salah seorang sejarawan seperti dokter Sam Ratulangi mempunyai motto "manusiakan manusia" jadi kurang lebih seperti itu  visi misi dari Sasakawa Health Foundation yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan tujuan intinya menjaga martabat kemanusiaan. Dan SHF ini mencakup ke bidang kusta.



Lanjut ke sharing session narasumber berikutnya yaitu Ardi Yansyah yang menceritakan pengalaman di lapangan bagaimana orang-orang yang pernah mengalami kusta (oypmk) mendapatkan diskriminasi yang tidak mengenakkan contohnya melihat martabat mereka tidak seperti sebelumnya, melihat status ekonominya dalam rumpun keluarga miskin dan lain sebagainya. Intinya mereka tidak memanusiakan OYPMK secara bermartabat dan tidak adanya keadilan dalam sikap bagi orang-orang tersebut. Alhamdulillah, berdirinya Permata Bulukumba bisa berkolaborasi dengan NLR Indonesia sejak tahun 2018 dimulai kemitraan secara langsung ke Permata Sulawesi Selatan dan ada 4 sampai 5 cabang yang diberikan kesempatan untuk mengelola kegiatan bersama OYPMK.

Dan di tahun 2022 lalu sudah tahun ke-4 berkolaborasi antara Permata Bulukumba dan NLR Indonesia untuk edukasi penyakit kusta buat teman-teman Permata Bulukumba khususnya dan memberikan manfaat yang banyak sekali seperti memberikan semacam pelatihan-pelatihan atau kegiatan-kegiatan yang menjelaskan tentang kusta dari aspek medisnya dan sisi pengalaman pribadinya sehingga dapat menghilangkan stigma negatif atau diskriminasi di masyarakat mendapatkan martabat manusia sebaik-baiknya. 


Sedangkan pandangan seorang Asken Sinaga dari NLR Indonesia bahwa visi organisasi tersebut untuk Indonesia bebas kusta sedangkan hampir mirip dengan Sasakawa Health Foundation yaitu mencegah atau mengurangi diskriminasi dan meningkatkan inklusi di Indonesia, NLR ini sebagai organisasi non pemerintah dimana area-area yang belum tersentuh oleh pemerintah atau sektor yang belum mampu disentuh atau belum mau disentuh jadi NLR Indonesia coba masuk di gap-gap tersebut, secara ringkas peran tersebut diambil oleh NLR Indonesia. Visi misi sebenarnya dan juga nilai-nilai yang dipegang oleh NLR Indonesia untuk mengeliminasi kusta di Indonesia khususnya.

Dalam sesi penutup ke-3 narasumber memberikan pesan kesan mari kita menghapus penyakit kusta tersebut mulai dari diri sendiri, jangan sampai kita mengajak orang harus stigma padahal kita sendiri yang mengetuk semua orang seperti itu, betapa pentingnya talk show ini untuk membuka wawasan masyarakat kita tentang kusta agar lebih aware lagi. Yuk, bisa yuk kita tanggap soal penyakit kusta ini sehingga tidak menjadi stigma lagi di masyarakat kita!

Tidak ada komentar

Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏

Diberdayakan oleh Blogger.