Stop Kekerasan Terhadap Anak Bersama Aliansi PKTA (Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak)

Ibu  Yohana Yembise bersama anggota anggota Aliansi PKTA(Image: Rismayani)
Ironis dan prihatin saat mendengar kasus kekerasan terhadap anak semakin merebak luas. Anak sebagai calon generasi penerus bangsa sudah sepatutnya harus disayangi dan dilindungi bukan sebaliknya malah menjadi korban kekerasan bahkan fenomena lain yang terungkap anak juga ternyata sebagai pelaku kekerasan itu sendiri dan bisa terjadi karena anak tersebut pernah mengalami kekerasan.

Hal seperti ini jangan pernah dianggap sepele dan harus dicari solusi terbaiknya sehingga anak bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan berprestasi sebagai calon pemimpin bangsa ini. Pada kesempatan ini Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) yang beranggotakan  27 organisasi masyarakat sipil yang fokus pada anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyelenggarakan Peluncuran Gerakan Bersama Penghapusan Kekerasan terhadap Anak pada tanggal 14 Mei di Hotel Grand Sahid Jaya.

Ibu Yohana Yembise Saat Memberikan Sambutan (Image : Rismayani)
Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) memberikan sambutan bahwa " Peran anak dan anak muda maupun masyarakat sipil sangatlah berarti dalam mewujukan Indonesia Bebas Kekerasan 2030. Adanya, Aliansi PKTA ini telah memberikan nilai tambah yang siqnifikan, tidak hanya memperkuat KPPPA terkait implementasi Strategi Nasional PKTA, tetapi juga posisi Indonesia di tingkat kemitraan global, " tegas Ibu Yohana.

Dan Bapak Zubedy Koteng, sebagai Ketua Presidium PKTA menyampaikan sambutan bahwa melindungi anak adalah tanggung jawab kita semua. Mengasuh, mendidik, membimbing dan membesarkan anak-anak tanpa kekerasan adalah suatu keniscayaan dan pasti dapat diwujudkan dengan komitmen dan kerja nyata dari setiap individu di setiap pelosok negeri ini.

Penyerahan Simbolis Buku Praktik Baok Dari Bapak Zubedy Koteng Kepada Ibu Yohana Yembise (Image : Rismayani)
Acara inti dengan Peluncuran Aliansi PKTA berserta media komunikasinya dalam bentuk website (aliansipkta.or.id) melalui penyerahan simbolis Buku Praktik Baik PKTA dari Bapak Zubedy Koteng kepada Ibu Yohana Yembise sekaligus peluncuran Program Disiplin Positif dan Pencegahan Bullying dari KPPPA. Kebersamaan siang itu dilanjutkan dengan acara diskusi publik yang bertajuk : "Sekolah Tanpa Kekerasan dalam mendukung Sekolah Ramah Anak melalui pendekatan Disiplin Positif".

Diskusi Publik  (Image : Rismayani)
Diskusi publik yang dimoderatori oleh publik figur yang tak biasa yaitu Ariyo Wahab yang selama ini identik sebagai sosok ayah yang penyayang dengan pembawaan ringan namun tetap dinamis. Ada 6 orang narasumber dalam diskusi publik yaitu Ibu Lenny N. Rosalin (Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA), Woro Srihastuti Sulistyaning (Direktur Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga), Ibu Laura Hukom (Aliansi PKTA), Ibu Ratna Budiarti  (Kepsek SMAN 3 Jakarta), Bapak Subagyo (Pengawas SMP Dinas Pendidikan Dari Kota Semarang, Fasilitator Disiplin Positif & Pencegahan Bullying), dan Dimas Irfan Shauqi (Ketua Forum Anak Jakarta)

Ibu Lenny N. Rosalin menjelaskan bahwa diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak untuk mencegah kekerasan terhadap anak kemudian Ibu Woro menambahkan juga mendukung adanya Sekolah Ramah Anak yang mempunyai tujuan penting diantaranya pemenuhan hak anak, perlindungan kepada anak dan penguatan kelembagaan kepada anak sehingga menciptakan anak indonesia yang cerdas juga berprestasi.

Sedangkan Ibu Laura mengatakan  bahwa peluncuran aliansi PKTA ini menjadi pengingat bahwasannya tidak pernah ada toleransi bagi kekerasan terhadap anak Indonesia. Diskusi publik terasa lebih hidup saat sharing session dari Ibu Ratna bagaimana mengubah identik buruk dari sekolah SMAN 3 dulunya terkenal dengan kekerasan atau bullying akhirnya dengan perjuangan serta kerjasama baik beberapa pihak seperti orangtua dan alumni sekolah sehingga SMAN 3 menjadi Sekolah Ramah Anak di Jakarta bahkan saat ini sudah menerapkan sadar hukum maupun sadar kesehatan.

Buku Aliansi PKTA (Image : Rismayani)
Menurut sudut pandang anak muda, Dimas Irfan bagaimana mencegah kekerasan diperlukan 3 aspek pendukung yaitu lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. 
Apalagi dimas pernah menjadi korban bully saat sekolah SD karena latar belakang dari keluarga tidak mampu hingga akhirnya bangkit dan menyuarakan anti kekerasan terhadap anak. Satu pesan singkat dimas yaitu menjadikan anak indonesia adalah anak kita. Sedangkan dari sisi seorang pengawas SMP, Bapak Subagyo mengatakan bahwa menerapkan sistem disiplin positif di sekolah dengan merangkul semua pihak dari berbagai bidang sehingga terciptalah Sekolah Ramah Anak yang Disiplin Positif.


Member MBC In The Action( Image : Fenni Bungsu)
Over all saya senang banget bisa hadir di acara ini bersama 5 member MBC lainnya sehingga dapat banyak ilmu juga informasi yang sangat bermanfaat untuk disebarkan kepada masyarakat. Yuk, Stop Kekerasan Terhadap Anak!!! Dampingi, sayangi dan lindungi anak-anak kita dari kekerasan maupun kejahatan apapun yang saat ini sedang mengancam karena jika bukan kita terus siapa lagi?.


6 komentar:

  1. Yuk stop kekerasan pada anak..
    Jangan biarkan generasi penerus bangsa menderita. Anak-anak harus tumbuh dan berkembang dengan ceria agar bangsa yang nanti akan dipimpinnya menjadi bangsa yang besar.

    BalasHapus
  2. Aku setuju sama semua aspirasi yang di keluarkan narasumber. Bahwa pencegahan kekerasan terhadp perempuan dan anak adalah dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu �� sharingnya bermanfaat moms

    BalasHapus
  3. Benar mbak. Menyetop kekerasan pada anak butuh pendampingan yang menyeluruh dari semua pihak. Tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus bersama sama.

    BalasHapus
  4. Suka sama materi Sekolah Rah Anak. Istilah baru bagiku tapi insight nya luar biasa.

    BalasHapus
  5. saya mendukung aksi ini, stop kekerasan pada anak, semoga kedepannya tidak ada lagi kekerasan pada anak

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas tulisan dan kehadirannya di acara peluncuran ya kaakk

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏

Diberdayakan oleh Blogger.