Angkot, Riwayatmu Kini...

Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin sekali mengangkat artikel ini namun feelnya belum dapat untuk menuangkannya dalam tulisan selain itu efek kesibukan sehari-sehari, secara aku ini merupakan tim naik angkot sejak zaman baheula menjadi hingga detik ini.

Apalagi ditambah hadirnya moda transportasi lebih nyaman juga cepat seperti Transjakarta dan ojek online saat ini secara tak langsung menyingkirkan pelan-pelan keberadaan angkot mewarnai hiruk pikuk ibukota. Namanya juga roda berputar pasti ada masanya tak selalu di atas dan ada saatnya di bawah jugaπŸ˜…

Angkot Yang Sok Jual Mahal

Aku flashback sebentar ya zamannya sekolah sekitar tahun 2002an dimana angkot kala itu bisa dibilang sok jual mahal terutama terhadap anak sekolah dimana sangat enggan mengangkut mereka karena ongkos yang diberikan kecil alias asal-asalan gak sesuai tarif. Biasanya supir angkot akan mengabaikan anak sekolah yang memberhentikan angkot mereka,  pernah juga suatu hari aku pulang sekolah sampai jalan kaki dari sekolah sampai cililitan kalo dihitung-hitung sekitar 2 km karena tak mendapat angkot. Sedih banget, kan??πŸ˜… untungnya pulang bareng teman sekolah jadi gak berasa pegalnya jalan kaki sejauh ituπŸ˜‚.

Plus Minus Angkot

Sebenarnya ada banyak alasan kenapa pengguna angkot sampai berpaling hati ke kereta api, transjakarta dan ojek online diantaranya yaitu :

Kenyamanan

Dalam hal kenyamanan moda transportasi seperti commuter line, transjakarta jauh lebih nyaman dibanding naik angkot yang notabenenya gak dilengkapi ac, selain itu kadang kita menjumpai pengemis juga preman berlagak pengamen dengan tatto di sekujur tangan yang bikin merinding melihatnya supaya penumpang pada kasih uang  ke mereka ituπŸ˜­πŸ˜‚ itulah alasan yang paling mendasar mengganggu kenyamanan penumpang angkot.

Keamanan

Alasan lainnya yang bikin was-was kalo naik angkot yakni pencopet. Terkadang gerombolan pencopet ini naik dengan penampilan rapi layaknya pekerja kantoran namun melancarkan modus yang tak terduga seperti pura-pura muntah, menawarkan produk dan lainnya. Hal itulah yang menyebabkan keamanan di angkot tak terjamin jadi kitanya harus lebih waspada saja dan hati-hati saat menaiki angkot.

Tarif 

Dalam hal tarif ongkos angkot itu no plat alias tidak tetap jadi semakin jauh jarak yang ditempuh maka semakin mahal uang yang harus dikeluarkan beda hal saat kita naik commuter line pada 10 km pertama pertambahan tarif sebesar 1000 rupiah sedangkan pada transjakarta dengan membayar 3500 rupiah pengguna moda transportasi massal ini bisa keliling hingga jabodetabek selama tidak keluar dari halte cukup transit dari koridor yang satu menuju koridor yang lainnya.

Belakangan aku prihatin dengan kondisi angkot yang mulai sepi penumpang itu pastinya berdampak ke penghasilan si supir angkot, secara ayahku pernah menjadi supir oplet zamannya aku masih kecil gitu alias unyu-unyu dimana penghasilan dari menyupir tak bisa diprediksi kadang kecil tapi tak memungkiri suka mengantongi uang dalam jumlah besar. Alhamdulillah tetap disyukuri saja dari mata pencaharian tersebut bisa membiayai hidup keluarga kami.

Coba dari deregulasinya diatur kembali oleh pemerintah dan pengusaha angkot agar kejayaan angkutan yang satu ini bisa menarik simpati penumpang untuk menaikinya dengan memberikan pelayanan sebaik mungkin mulai dari segi kenyamanan dan keamanan yang diinginkan selain itu perlu diadakan training atau pelatihan bagi supir dalam membawakan kendaraan yang baik dan aman.

Tulisan ini hanya sekedar sharing atau berbagi semata bukan untuk memojokkan salah satu pihak namun salah satu harapan indah semoga angkot kedepannya bisa lebih baik menjadi transportasi publik seperti commuter line, transjakarta dan sebagainya.πŸ’•





Tidak ada komentar

Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. πŸ™πŸ™

Diberdayakan oleh Blogger.