Aksi Peduli Milenial Dalam Event Jakhumfest 2019

Photo Booth Di Jakhumfest 2019
Prihatin, satu kata yang bisa diungkapkan saat mendengar bencana besar bertubi-tubi menimpa negeri tercinta mulai dari gempa lombok, palu, donggala, sigi, banten, sukabumi dan belum lama ini juga menimpa kota makasar. pastinya dibalik bencana atau musibah yang menghampiri selalu ada hikmah yang bisa dipetik.

Loop Station, lokasi Jakhumfest 2019
Untuk membangun rasa kemanusiaan atau saling kepedulian terhadap korban bencana, dibentuklah sebuah event yang dikemas dengan tajuk berbeda yang dikhususkan bagi generasi milenial yakni Jakhumfest 2019 (Jakarta Humanity Festival 2019)tujuannya tak lain untuk mengajak milenial kita agar lebih peduli dan mengulurkan tangan. Event terselenggara pada tgl 27 januari 2019 di loop station, mahakam jakarta selatan

Flyer Acara Jakhumfest 2019
Di minggu yang cuacanya bikin mager secara hujannya awet benar dari sejak subuh rasanya ingin menghabiskan weekend di rumah saja, dorongan yang kuatlah aku datang untuk mewakili anak milenial menyaksikan gelaran acara yang terdiri dari music humanity, talkshow, workshop, dan sebagainya. Pastinya menghadirkan beberapa influencer kebaikan, aktivis, seniman kehidupan hingga stakeholder masyarakat.

Potret bencana di indonesia
Suasana ruangan di loop station tampilannya sangat berbeda dimana dinding terpampang penuh dengan potret pasca bencana yang telah meluluh lantahkan negeri persada indonesia, berasa saat itu aku dalam posisi mereka yang begitu memprihatinkan dan hanya bisa berdoa semoga keadaan mereka di sana bisa lebih baik. Aamiin YRA🙏

Mas Syamsul Ardyansyah (Aktivis/Manager Recovery DD)
Jadi, pembukaan event Jakhumfest 2019 diawali talkshow bersama narasumber berkompeten dari Dompet Dhuafa yakni Syamsul Ardiyansyah selaku aktivis merangkap manager recovery dimana beliau menceritakan bagaimana Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi yang mengkedepankan kemanusiaan selama ini bersinergi dengan beberapa lembaga dalam mengatur strategi penanganan suatu bencana bahkan mas Syamsul juga join di Human For Indonesia yang berdiri tahun 2009 selain itu bergabung dalam Forum Organisasi Zakat.

Menjawab dari salah satu penanya mengenai upaya significan apa yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam menghadapi perubahan iklim saat ini, beliau memberikan tips berikut ini seperti :

1. Adaptasi
Salah satu adaptasi yang bisa dilakukan yaitu dengan mengajari masyarakat kita lebih wise terhadap air bersih, dimana Dompet Dhuafa membuat "Pogram Air Untuk Kehidupan" yaitu membuat sistem penampungan air hujan untuk cadangan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu mengembangkan sumber daya alam y
dengan energi terbarukan.

2. Mitigasi bencana
Dimulai dengan mengubah gaya hidup, penggunaan sumber daya secara hemat contoh kecilnya pada saat penggunaan komputer di kantor dan penggunaan listrik lainnya. Jadi dari benang merah talkshow kali ini yaitu sumber daya yang kita hirup sebenarnya sumber daya yang akan kita pinjam ke generasi mendatang, makanya kita perlu bijak dalam pengenaan sumber daya itu.
Humanity Jakhumfest 2019
Setelah break makan siang, event dilanjut dengan Humanitalk bersama tiga narasumber yang inspiratif yaitu Pak Agus Wibowo yaitu selaku Kepala Pusat Pendidikan Dan Latihan Penanggulangan Bencana BNPB memaparkan bahwa bencana adalah takdir, dimanapun kita berada akan mengalami namanya bencana namun tak ada salahnya jika bisa meminimalisirnya dengan hal-hal berikut :

1. Kenali bahayanya, 
Saat kita tinggal dimana pun sebisa mungkin mengenali kira-kira ada bahaya apa saja dan apa yang harus kita lakukan.

2. Kurangi resikonya
Saat kita berada di zona pantai pastinya besar kemungkinan terhadap bahaya tsunami, sebaiknya dibangunlah rumah dua lantai sehingga pada saat tsunami akan menghampiri bisa mengungsi di lantai dua.

3. Selalu siap siaga
Kita tak akan pernah tahu bencana kapan saja terjadi, jadi sebisa mungkin kita siap siaga sebagai langkah awal untuk menyelamatkan diri dari bencana yang menghampiri. 

Selain itu mas Arifin Asyhad selaku pemimpin redaksi Kumparan memaparkan peran media sangat penting dalam menginformasikan soal kebencanaan, media itu tak hanya sekadar meliput peristiwa tetapi juga mengawal sampai rehabilitasi maupun rekonstruksi yang dilakukan oleh pemerintah atau pihak lain. Mas Arifin menceritakan bagaimana media mengadakan rekonsiliasi dengan BNPB atau Dompet Dhuafa. Pada prinsipnya media mempunyai tanggung jawab selain itu media bisa menjembatani informasi-informasi tentang bencana, sehingga kita sebagai masyarakat umum bisa aware lagi terhadap bencana.

Kak Citra Natasha saat sharing session
Dan narasumber yang terakhir tak kalah inspiratif yaitu Citra Natasha selaku Founder dari House Of Perempuan (Hope) yang berdiri tahun 2013. Kak Citra menekankan jangan kita bersaudara ketika ada bencana saja justru dengan keadaan apapun kita adalah bersaudara. Selama 5 tahun ini Hope telah berkerjasama dengan berbagai sponsor mulai produk kecantikan, organisasi international, organisasi perempuan dan masih banyak lagi. 

Sebagai salah satu anak milenial, Kak Citra bersimpatik ambil bagian dalam pengumpulan donasi untuk korban bencana, info terakhir donasi yang telah dikumpulkan oleh Hope (House Of Perempuan) ini mencapai 30 juta rupiah. Dan sampai saat ini, Hope masih menerima uluran tangan berupa donasi atau bentuk lainnya kepada audara-saudara kita yang mengalami bencana.

Workshop bersama kak Ratri E. Rahayu
Setelah tiga narasumber berbagi inspirasinya dilanjutkan oleh #Zerowaste Workshop Remake & Reuse The Coffee Cup oleh Kak Ratri E. Rahayu dimana beliau memberikan workshop yang inspiratif dan kece banget yaitu doodle cup. Jadi para peserta diberi tantangan untuk mendoodling cup yang masih kosong dengan gambar yang eye cacthy dan menarik seperti bunga, garis, bulat, dan sebagainya.

Hasil doodle cup aku
Saat melihat kak Ratri mempraktekkan itu kelihatan sangat mudah, begitu luwes namun ketika aku mencoba doodle cup ada perasaan seperti grogi atau takut hasilnya akan amburadul alias berantakan. Tangan ini sangat kaku saat mengerakkan spidol di cup berasa ujian saja padahal mendoodle ini bagus sekali untuk mengasah kreativitas juga konsentrasi pemikiran.

Para pemenang doodle cup
Oh, ya sebagai apresiasi para peserta yang doodle cup bagus dan kece mendapat hadiah dari kak Ratri lho dan sponsor dan terpilihlah enam orang yang hasil doodlenya kece badai. Walaupun aku gak menang tetap senang bisa mendapat pelajaran juga pengalaman baru mengenai doodle art. Satu hal lagi, kak Ratri menekankan untuk mengurangi penggunaan plastik demi menciptakan lingkungan hidup yang bersih dan selaras dari sampah plastik❤

Serangkaian acara Jakhumfest 2019 masih panjang hingga pukul 21.00 terlihat antuasiasme pengunjung terus mendatangi event inspiratif itu. Sayangnya aku hanya sampai sore mengakhiri petualangan Jakhumfest 2019  tentunya pulang dari sana membawa banyak oleh-oleh berupa pelajaran juga pengalaman baru dari para narasumber yang hadir.

Terima kasih Dompet Dhuafa sebagai
penyelenggara utama event bertajuk kemanusiaan atau kepedulian bagi para korban bencana, over all aku suka sekali dengan serangkaian acara dalam event ini membuka hati dan mata lebar-lebar untuk lebih aware terhadap saudara kita yang tertimpa bencana juga bumi tercinta supaya selalu dijaga atau dilestarikan keberadaannya. Semoga event seperti ini terus diadakan dengan tajuk berbeda juga inspiratif bagi semua orang. Aamiin YRA🙏❤

1 komentar:

  1. inspiratif sekali acaranya yaa kak.. Alhamdulillah, dari tulisan ini aku bisa mengetahui beberapa hal dan menjadi siraman rohani juga.. thanks kak

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungannya, dan silakan berkomentar yang baik dan mengesankan.
Mohon jangan mengirimkan link hidup karena otomatis saya hapus. 🙏🙏

Diberdayakan oleh Blogger.